AWAL DARI PERBAIKAN ?

3.01.2008

2.28.2008

Aku Bisa Mengubah Dunia

Kalian tahu hampir semua ilmuwan sekarang mengatakan “aku akan mengubah dunia”. Emangnya apa sih yang mau mereka ubah? Pemanasan global itu lo yang ingin mereka ubah. Nah sekarang kami ingin ngajak kalian mengatakan “Aku Bisa Mengubah Dunia”…..Percaya gak???

“Gak, aku kan gak punya kemampuan, ngapain juga aku mikirin itu, toh kan masih ada ilmuwan yang lebih pinter”

Aduh jangan gitu dong, kan pemanasan global tanggung jawab kita bersama, untuk ngelindungi planet kita tercinta dan seluruh kenangan di dalamnya, kalau kamu gak mampu santai aja lagi, Jawa belum tenggelam jack!

Nah… untuk itu kami punya tips yang namanya LAMPU MERAH, KUNING, HIJAU….

Pasti kamu pernah bertanya tentang tempat tinggalmu, kenapa sih aku ditempatkan di tempat ini??? Nah pertanyaan kamu tu bisa dijadikan titik acuan kamu untuk melihat sekelilingmu. Melihat lingkunganmu mulai dari tata letaknya, interaksi orang-orang, hubungan masyarakat dengan alam sekitar, cuaca sekitar, aliran sekitar disitu, banyaknya pepohonan, banyaknya mobil yang lewat tiap jam di jalan depan rumahmu (duh kok kayak gitu aja dihitung, kayak gak punya kerjaan aja). Eit’s…tunggu dulu….kegiatan yang kalian anggap gak ada gunanya ‘n ngabisin waktu ntu sebenarnya berguna banget ‘n bisa dilakukan sambil kerja.

Tau gak…para ilmuwan2 memulai karir mereka dari mengenal lingkungan mereka, bertanya-tanya tentang lingkungan mereka. Toh buktinya, dari sekian puluh ribu pohon apel dan ratusan ribu apel yang jatuh, hanya seorang Newton yang dapat menghubungkannya dengan gaya gravitasi, atau dari banyaknya orang yang mandi, berendam, bahkan berenang deh, tapi hanya kakek Archimides yang keluar dari baknya dan berlari keluar tanpa pakaian (hi..hi…) berteriak eureka (aku menemukan) atas temuannya dalam mengukur volume mahkota raja. Nah…kegiatan yang mereka lakukan jelas sekali bukan kegiatan yang sia-sia ‘n bisa dilakukan sambil duduk santai seperti Newton atau sambil mandi, tapi jangan keluar tanpa pakaian yaw!

Dengan melihat lingkunganmu, kamu akan lebih mudah beradaptasi, nenek moyang kita dulu juga beradaptasi dengan melihat lingkungan mulai dari cuaca, pergerakan bintang, gerakan binatang, de-el-el…

Ambilah Pelajaran Darinya

Nah kalau kamu udah ngeliat lingkunganmu, mengenali dan beradaptasi terhadapnya, sebenernya tu kamu udah mempelajari lingkunganmu, tapi itu hanya sebatas belajar. Dari buku Menjadi Cerdas Tanpa Batas karangan Babun Sarbana, dijelaskan ada 3 tipe belajar:

1. Belajar Tentang ini menyangkut pengetahuan, seperti mengetahui tentang lingkungan sekitarmu, mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkunganmu, tatak letaknya, orang2nya, dll.

2. Belajar Dengan ini berhubungan dengan keterampilan belajar dengan memanfaatkan lingkungan misalnya belajar menanam padi.

3. Nah yang ini yang kudu kita lakukan...Belajar Menjadi disini berhubungan dengan kebiasaan. Disini kita belajar menjadi lingkungan, berpikir tentang perasaan alam, bersatu dengan alam, saling melakukan hubungan mutualisme, tidak hanya sebagai komensalisme atau bahkan jangan sampai menjadi paraskitisme.

Jika kamu telah mencapai tahap Belajar Menjadi, kamu akan banyak memahami berbagai hal dan mampu mengaplikasikan pengetahuanmu ke kehidupan sehari-hari kamu dalam proses menuju seorang pembelajar sejati dan siap menolong duniamu. Proses untuk menjadi seorang pembelajar sejati tu ada 6 tahap:

1. Data: ini jelas diperlukan karena kamu harus memperoleh data lingkunganmu untuk mempelajarinya.

2. Informasi: mulai menemukan hubungan data yang satu dengan lainnya sehingga menjadi sebuah informasi misalnya, adakah hubungan antara CO2 dengan pembakaran hutan dan dengan pemanasan global.

3. Pengetahuan: kamu mulai bisa menghubungkan antara yang kamu pelajari dengan kejadian lain, mulai bisa melihat bahwa tidak hanya pembakaran hutan yang membuat panas dunia tapai masih banyak lagi yang lain (lihat data bumi)

4. Pencerahan: ini adalah fase dimana kamu ingin melakukan revolusi perubahan. Kamu tahu bahwa dunia harus melakukan perubahan terhadap kegiatannya dan harus dilakukan secepat mungkin jika dunia ini masih ingin berjaya sebagai satu-satunya tempat yang dihuni makhluk hidup di alam semesta ini.

5. Penginternalisasi: disini kamu mulai merubah cara hidupmu sesuai dengan keyakinanmu, misalnya mulai membuang sampah pada tempatnya, mulai merawat tanaman di depan kelasmu, sedikit2 berbicara tentang penyebab pemanasan global, atau mulai membawa cangkul kemana-mana (he...kalau ini udah stres).

6. Kebijaksanaan: tahap terakhir ini adalah gabungan dari keseluruhan pembelajaran, disini kamu akan bijaksana dalam menentukan kapan, dimana, dan kepada siapa kamu dapat memberikan ilmumu, mencari ilmumu dan mempraktekkan ilmumu.

2.23.2008